PRABUMULIH, TRIKPOS com – Dalam rangka menyambut arus mudik Lebaran 2025, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Pelaksana Jalan Nasional Sumatera Selatan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, mendirikan posko mudik di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Prabumulih. Posko ini terletak di Km 60+700, Kecamatan Gelumbang, dan akan beroperasi dari 22 Maret hingga 11 April 2025.
Menurut Perwira Manggala Wijaksana, PPK 3.2 BBPJN Sumsel, posko ini disiapkan setiap tahun pada momen Lebaran dan Natal-Tahun Baru (Nataru) untuk melayani pemudik yang membutuhkan tempat istirahat. Sejumlah fasilitas telah disediakan, termasuk area istirahat yang nyaman, toilet, mushola, serta makanan dan minuman ringan seperti kopi, teh, air mineral, dan camilan. Selain itu, tersedia juga kotak P3K untuk penanganan pertama bagi pemudik yang mengalami kelelahan atau mabuk perjalanan.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Satuan Taruna juga telah menyiagakan alat berat untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam atau kondisi darurat di jalur mudik. Selain itu, bahan material seperti agregat, pasir, semen, dan batu telah dipersiapkan guna mengatasi potensi hambatan di jalur mudik akibat kejadian tak terduga.
“Kami mengimbau kepada para pemudik yang melintasi Jalinsum Prabumulih untuk beristirahat jika merasa lelah, tetap mematuhi peraturan lalu lintas, serta memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima agar perjalanan mudik berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Wira.
Untuk wilayah PPK 3.2 yang meliputi ruas Palembang – Kayuagung dan Palembang–Indralaya–Prabumulih, titik rawan kemacetan diperkirakan akan terjadi di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Indralaya dan Tanjung Raja. Khusus di Pasar Indralaya, pemudik dapat menggunakan jalur alternatif melalui Kompleks Perkantoran Tanjung Senai, Pemkab Ogan Ilir.
Meski demikian, kemacetan di ruas ini diperkirakan tidak terlalu signifikan karena adanya jalan tol Palembang–Kayuagung dan Palembang–Prabumulih. Pemudik yang ingin menghemat waktu disarankan untuk menggunakan jalur tol, apalagi pemerintah telah memberikan diskon tarif sebesar 20% untuk perjalanan mudik.
Berdasarkan hasil pemantauan lapangan, arus lalu lintas masih terpantau sepi dengan beberapa truk yang melintas, namun tidak sampai mengganggu kelancaran perjalanan. Sejalan dengan aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, dan Direktorat Bina Marga, kendaraan berat dengan tiga sumbu ke atas dilarang melintas selama periode mudik Lebaran.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025, bertepatan dengan akhir pekan dan libur nasional. Namun, diharapkan lonjakan kendaraan dapat tersebar sehingga kemacetan dapat diminimalisir.
“Pemudik harus tetap waspada dan berhati-hati. Ketika jalanan sepi, biasanya kecepatan kendaraan cenderung meningkat. Kami mengimbau agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama,” tutup Wira.
Selamat mudik! Mudik tenang, mudik menyenangkan. (Iwan)