PALEMBANG – Ustad-ustadzah di Palembang, Sabtu (14/8) siang bergembira setelah menerima bantuan beras dari Gubernur Sumsel untuk warga terdampak pandemi secara simbolis.
Kegembiraan itu, salah satunya diungkapkan oleh ustadzah dari Kawasan Seberang Ulu (SU) I, Yulismarni. Wanita yang sudah cukup lama menjadi pengajar Taman kanak-kanak Al-Quran ini mengaku sangat gembira dan terharu karena merasa diperhatikan oleh pemerintah. Terlebih di tengah situasi sulit selama pandemi Covid.
” Senang sekali. Artinya pemerintah ada perhatian. Harapan kami tentunya bantuan seperti ini bisa terus diberikan,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan pemberian bantuan beras ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meringankan beban warga selama pandemi Covid.
Dengan adanya pemberian bantuan ini diharapkan dapat memantik warga lain yang berkemampuan untuk menyisihkan sebagian rezekinya kepada masyarakat yang membutuhkan.
Seperti diketahui dampak pandemi Covid 19 sangat dirasakan masyarakat Indonesia tak terkecuali masyarakat Sumsel khususnya di Palembang.
Hal ini berdampak pada kondisi perekonomian yang menurun, kesehatan masyarakat yabg terancam serta daya beli masyarakat berkurang bahkan sebagian masyarakat kehilangan pekerjaannya.
Kondisi ini menurutnya memerlukan peran serta semua komponen masyarakat baik pemerintah maupun swasta agar kondisi menjadi lebih baik.
Sebagai bentuk perhatian Pemprov Sumsel membantu warganya, sejak beberapa waktu lalu Pemprov telah menyalurkan bantuan sosial beras PPKM tahun 2021 kepada masyarakat Sumsel yang terdampak pandemi.
“Hari ini Pemprov Sumsel melalui anggaran APBD Pemprov akan menyalurkan bantuan sosial beras kepada masyarakat yang belum tersentuh bantuan sosial dari pusat melalui program PKH.
Program BPNT (kartu sembako), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan bantuan lainnya yang disalurkan melalui program pemerintah pusat,” ujar Mawardi
Tak hanya memberikan bantuan beras, dalam kesempatan itu Mawardi juga tampak mensosialisasikan soal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kepada para ustad-ustadzah yang hadir. Menurutnya makna PPKM harus ditelaah dengan benar sehingga masyarakat tidak panik.
“Jadi bukan dilarang berkegiatan. Ini dibatasi saja. Makanya kita jangan lupa untuk disiplin menerapkan 3M. Dan berdoa semoga pandemi ini segera berlalu,” ujar Mawardi.
Sementara itu Ketua DPD BKPRMI Kota Palembang, H. Muhammad Ifan Fahriansyah mengatakan, bantuan ini memang sangat dibutuhkan para ustad-ustadzah. Pasalnya saat pandemi, berbagai kegiatan disetop sehingga membuat mereka tidak memiliki penghasilan.
Bahkan dampak pandemi membuat para pengajar baca tulis Alquran ini harus bekerja sambilan menjadi ART, hingga ojek online.
“Ini yang membuat hati sangat teriris. Maka dari itu bantuan ini tentu sangat meringankan beban mereka,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut yakni Ketua MPP Pusat BKPRMI Ustad Mustofa Marlibatubara, Ketua Umum DPW BKPRMI Sumsel diwakili Direktur Wilayah LPPTKA BKPRMI Provinsi Sumsel H. Zulfikar Fajri serta Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.(*)