TRIKPOS.COM, PALEMBANG | Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 MW di kawasan Jakabaring, Palembang, menjadi simbol nyata upaya Sumatera Selatan dalam memanfaatkan energi terbarukan. Dikelola oleh PT Sumsel Energi Gemilang (SEG) Perseroda, PLTS ini tidak hanya menghasilkan listrik bebas limbah, tetapi juga memperkuat komitmen daerah terhadap energi hijau dan keberlanjutan.
Iwan Arissetyadhi, Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB), mengapresiasi kontribusi PLTS ini dalam meningkatkan bauran energi hijau di Indonesia. “Target nasional adalah 30 persen energi bersih pada 2025. Sumsel saat ini sudah mencapai lebih dari 20 persen, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi,” ujar Iwan, Rabu (11/12/2024).
Tantangan Pengembangan PLTS
Meski demikian, Iwan menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan PLTS. Salah satunya adalah tingginya biaya investasi akibat ketergantungan pada teknologi impor. “Sebagian besar perangkat PLTS, seperti panel surya dan inverter, masih harus diimpor, sehingga biayanya cukup tinggi. Namun, ini adalah investasi strategis untuk masa depan energi bersih,” jelasnya.
Teknologi PLTS Jakabaring
PLTS Jakabaring menggunakan panel surya yang menghasilkan listrik dalam bentuk arus searah (DC) dengan tegangan awal sekitar 30 volt. Energi ini kemudian diproses melalui combiner box dan diubah menjadi arus bolak-balik (AC) menggunakan inverter. Setelah itu, listrik dialirkan ke transformator dan saklar sebelum disalurkan ke jaringan PLN.
“Dari gardu induk Jakabaring, listrik ini didistribusikan ke berbagai wilayah Sumsel hingga Jambi, Bangka Belitung, dan Lampung, mendukung sistem kelistrikan regional dan nasional,” tambah Iwan.
Kendala Operasional PLTS
Kendati ramah lingkungan, PLTS memiliki keterbatasan operasional, terutama terkait ketergantungan pada sinar matahari. “PLTS tidak dapat beroperasi 24 jam. Di malam hari, pembangkit ini tidak menghasilkan listrik, sehingga perlu dikombinasikan dengan pembangkit beban dasar lainnya seperti PLTU atau PLTG,” jelas Iwan.
Langkah Awal Menuju Masa Depan Energi Hijau
Keberadaan PLTS Jakabaring menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam pemanfaatan energi terbarukan di Sumsel. Dengan kapasitas 2 MW, PLTS ini mampu mendukung kebutuhan listrik sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Proyek ini sejalan dengan visi Indonesia mencapai 30 persen bauran energi bersih pada 2025. Kendati menghadapi tantangan investasi dan operasional, PLTS Jakabaring menunjukkan bahwa Sumatera Selatan mampu menjadi pelopor dalam transisi energi.
Dengan potensi energi terbarukan yang terus berkembang, harapan besar tertuju pada perluasan inisiatif serupa untuk mendukung keberlanjutan energi di Indonesia, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. (Iwan)