TRIKPOS.COM, PALEMBANG – Menanggapi kabar pencurian di Masjid Muara Ogan (Kiai Merogan) Kertapati, Pembina dan Ketua Yayasan, Mgs Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa laporan tersebut tidak benar. Fauzi, yang merupakan zuriat keempat Kiai Merogan, mengklarifikasi bahwa CCTV masjid masih ada dan saat ini DVR-nya sedang di-reset, serta sembako yang dilaporkan hilang masih berada di tempatnya pada Minggu (28/7/2024).
“Laporan pencurian CCTV dan sembako itu tidak benar. Semua barang masih ada, hanya DVR yang sedang di-reset. Beras yang dimaksud juga masih ada di tempat yang sama,” ujar Mgs Ahmad Fauzi kepada media.
Fauzi menjelaskan bahwa sejak Jumat (19/7/2024), Dedi Hambali tidak lagi menjabat sebagai Ketua Masjid Kiai Merogan. “Saya tidak mengerti maksud dan tujuan Dedi membuat laporan kehilangan tersebut. Saya sudah memberitahukan bahwa dia tidak lagi menjabat sebagai ketua, namun dia masih bertahan dan tidak mau move on,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pergantian pengurus atau ketua Masjid Ki Merogan tidak harus menunggu lima tahun jika sudah melanggar aturan. “Jika ada pelanggaran, kita akan nonaktifkan. Apalagi, banyak keputusan yang diambil tanpa musyawarah dengan anggota lain, dan tidak bisa diajak bekerja sama sehingga meresahkan warga sekitar,” jelasnya.
Sebagai informasi, laporan pencurian di Masjid Kiai Merogan dilaporkan oleh Dedi Hambali pada Rabu (24/7/2024) sekitar pukul 09.30 WIB. Dedi menyatakan bahwa CCTV dan sembako hilang dari lokasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa ada tiga pintu masuk masjid yang dirusak oleh orang tak dikenal, termasuk pintu ruang tamu dan ruang CCTV masjid.
“Seperangkat CCTV hilang sehingga kami tidak dapat melacak siapa pelakunya,” ujar Dedi Hambali. Dia juga melaporkan bahwa sembako berupa beras sebanyak 30 kg, minyak, gula pasir, dan gandum dengan total kerugian sekitar Rp 10 juta juga hilang.