TRIKPOS.COM, PALEMBANG – APBN sebagai instrumen countercylical berhasil mengatasi kontraksi ekonomi yang lebih dalam akibat tekanan Covid-19. Tanpa intervensi APBN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), konkret ekonomi akan lebih dalam.
Hasil konkret realisasi pelaksanaan APBN pada masa Pandemi ini, pelaksanaan program PEN meliputi sektor perlindungan sosial, program prioritas padat karya, dukungan UMKM dan korporasi dan sektor kesehatan
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DjPb) Provinsi Sumsel, Lydia Kurniawati Chrityana mengatakan, kinerja APBN dan perkembangan ekonomi Sumsel. Realisasi penghitungan sementara tahun 2020 Rp 2.589,9 triliun, PEN Rp 579,8 triliun .
“Terdiri dari bidang kesehatan Rp 63,5 triliun, perlindungan sosial Rp 22,04 triliun, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp 173, 2 triliun, intensif usaha dan pajak Rp 56,1 triliun dan program prioritas Rp 66,6 triliun,” ujarnya, di Aula Gedung Keuangan Negara Palembang, Senin (28/6).
Lebih lanjut, Proyeksi ekonomi 2021, tumbuh kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen. Tren pemulihan ekonomi akan terus berlanjut. Alasannya, program vaksinasi terus dipercepat dengan jumlah pasokan vaksin yang on the track.
“Pertumbuhan ekonomi di Sumsel jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ekonomi Sumsel terkontraksi minus 1,58 persen sampai 1,58 persen dengan 0,41 persen pada triwulan dua tahun 2020 dan triwulan satu 2021,” ujarnya
“Kondisi ini masih lebih baik dibandingkan PDRB nasional yang terkontraksi lebih dalam mencapai minus 5, 32 persen sampai dengan minus 0,74 persen. APBN dan PEN Sumsel mampu menjaga ekonomi tidak terkontraksi terlalu dalam,” jelasnya.
Realisasi APBN Sumsel sampai dengan 31 Mei 2021, pendapatan negara terealisasi Rp 4.761,5 miliar, tumbuh 2,57 persen dibandingkan dengan periode 2020 sebesar Rp 4,199,4 miliar. Belanja negara telah terealisasi sebesar Rp 6.990,8 miliar, tumbuh 4,78 persen.
Penyaluran dana penanganan Covid-19 yang bersumber dari dana APBN adalah sebesar Rp 49,58 miliar, terdiri dari belanja barang sebesar Rp 42,19 miliar dan modal Rp 7,39 miliar.
“Realisasi dana desa per 31 Mei 2021 dana Covid-19 dan BLT Desa di Sumsel mencapai 777,97 Miliar dari total pagu 2,69 triliun.