OJK Sumbagsel Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi Sumsel ke Australia dan Malaysia

Pelepasan ekspor perdana Kopi Semendo, ke luar negeri, di Ballroom OJK Provinsi Sumsel, Selasa (14/1/2025)

PALEMBANG, TRIKPOS .com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagsel menggelar konferensi pers terkait Ekspor Perdana Kopi Sumatera Selatan melalui Dukungan Ekosistem Industri Jasa Keuangan di Ballroom OJK Provinsi Sumsel, Selasa (14/1/2025). Acara ini dihadiri oleh Kepala OJK Regional Sumsel Arifin Susanto, Pj. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, perwakilan Pelindo, Dinas Perdagangan, Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan, Bea Cukai, Bank Indonesia, BPS Sumsel, serta sejumlah stakeholder terkait.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pelepasan ekspor perdana sebanyak 19,5 ton green bean kopi ke Australia, terdiri dari 9 ton Arabica Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim, dan 10,2 ton Robusta Grade 1 asal Pagaralam.

Selain itu, pada 20 Januari 2025 mendatang, sebanyak 39,6 ton green bean Robusta Grade 4 asal Pagaralam akan dikirim ke Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang. Proses ekspor ini akan dilengkapi dengan fumigasi menggunakan Methyl Bromida dengan dosis 48 gr/m³ sesuai standar negara tujuan untuk memastikan kopi bebas dari hama, terutama Hypothenemus hampei, yang dikenal sebagai hama utama pada biji kopi.

Pj. Gubernur Sumsel Elen Setiadi dalam sambutannya mengatakan bahwa Sumatera Selatan merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia. Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap ekosistem ekspor sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi.

“Kita tidak hanya fokus pada ekspor, tetapi juga membangun ekosistem mulai dari panen hingga pembiayaan yang didukung oleh berbagai stakeholder. Fokus utama kita saat ini adalah memastikan petani kopi di Sumsel bisa hidup layak dan sejahtera,” ujar Elen Setiadi.

Elen juga menambahkan bahwa peningkatan ekspor kopi ini diharapkan mampu memperkuat perekonomian daerah dan membuka peluang pasar ke negara-negara lain.

Pj Gubernur Sumsel, kepala OJK Sumbagsel, Balai Karantina Ikan dan tumbuhan, Bea Cukai, BPS Sumsel, Bank Indonesia, Pelindo dan stakeholder terkait Sementara itu, Novia Anggita, Chief Executive Officer PT Agri Ekspor Indonesia, yang menjadi eksportir dalam kegiatan ini, menyebut bahwa permintaan kopi dari luar negeri cukup tinggi.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan mengirimkan 59,4 ton kopi Robusta dan Arabica ke Malaysia dan Australia melalui Pelabuhan Boom Baru. Saat ini, kami juga tengah menjajaki pasar di Dubai,” ungkap Novia.

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, berharap ekspor ini menjadi langkah awal untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam perdagangan internasional.

“Setiap negara memiliki standar kesehatan yang berbeda. Fumigasi hanya dilakukan jika memang dipersyaratkan oleh negara tujuan. Jika tidak ada persyaratan tersebut, ekspor dapat langsung dilakukan setelah pemeriksaan dan dinyatakan bebas hama oleh Pejabat Karantina,” ujar Sahat.

Ekspor kopi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi Sumsel sekaligus memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu sentra kopi unggulan di Indonesia. (Wan)

http://trikpos.com/wp-content/uploads/2025/02/20250222_114137-1.jpg
a64e9001-72f3-4c2d-93ce-66e0c9bd650f