PALEMBANG, TRIKPOS.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menegaskan percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berorientasi pada perluasan cakupan penerima manfaat, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan keamanan pangan. Hingga akhir Desember 2025, sebanyak 506 unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi aktif dan melayani sekitar 1,4 juta penerima manfaat di berbagai daerah.
Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, saat memimpin Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah di Ruang Rapat Bina Praja, Selasa (23/12/2025). Rapat ini menjadi forum evaluasi kesiapan infrastruktur dan standar layanan MBG yang digulirkan sebagai program prioritas nasional.
Edward menjelaskan, Sumsel memiliki potensi hingga 808 titik SPPG atau unit dapur. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuh telah beroperasi dan akan terus dioptimalkan agar seluruh titik potensial segera aktif melayani masyarakat.
“Capaian 1,4 juta penerima manfaat menunjukkan program ini berjalan progresif. Namun, kuantitas harus dibarengi dengan kualitas layanan yang terstandar,” kata Edward.
Ia menekankan pentingnya kepatuhan seluruh unit SPPG terhadap standar kesehatan, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagaimana arahan Kementerian Dalam Negeri. Pemerintah daerah juga meminta Dinas Kesehatan meningkatkan pengawasan langsung di lapangan, mulai dari proses pengolahan makanan, kebersihan dapur, hingga keamanan bahan pangan.
Menurut Edward, pengawasan ketat menjadi kunci agar tujuan utama MBG, yakni peningkatan status gizi peserta didik dan kelompok rentan, benar-benar tercapai tanpa menimbulkan risiko kesehatan. “Program ini menyangkut masa depan generasi. Makanan yang disalurkan harus aman, sehat, dan bergizi,” tegasnya.
Menutup rapat, Edward menyampaikan apresiasi kepada seluruh OPD serta mitra kerja yang terlibat. Ia memastikan Pemprov Sumsel berkomitmen menjaga kesinambungan program MBG agar tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat.
