Peserta PPG 2025 Naik 700 Persen, 4066 Guru Agama Sumsel Jadi Bagian

Foto : Perkuliahan perdana dibuka secara hybrid oleh Menteri Agama RI KH. Nasaruddin Umar, Rabu (3/9/2025).

TRIKPOS.com, PALEMBANG – Sebanyak 4.066 guru agama se-Sumatera Selatan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3 atau Angkatan III yang diselenggarakan Kementerian Agama RI. Perkuliahan perdana dibuka secara hybrid oleh Menteri Agama RI KH. Nasaruddin Umar, Rabu (3/9/2025).

Pembukaan ditandai dengan kegiatan Doa Guru Lintas Agama untuk Bangsa di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan Kemenag dan menekankan pentingnya guru tidak hanya profesional secara akademis, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dalam mendidik generasi bangsa.

Kakanwil Kemenag Sumsel, H. Syafitri Irwan, menyampaikan bahwa dari 4.066 peserta di Sumsel, rinciannya meliputi 3.553 guru Pendidikan Agama Islam, 485 guru madrasah, 19 guru Katolik, 5 guru Kristen, dan 4 guru Buddha.

“Mereka akan menjalani pembelajaran intensif selama 45 hari sebelum menempuh ujian akhir. Untuk guru PAI dan madrasah, PPG dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang, sementara guru agama lainnya tersebar di perguruan tinggi agama masing-masing. Semoga semuanya lulus dan mendapatkan sertifikat pendidik, yang juga menjadi syarat memperoleh tunjangan profesi guru,” jelas Syafitri.

Sementara itu, Menag Nasaruddin Umar menegaskan, peserta PPG tahun ini meningkat signifikan hingga 700 persen dibanding tahun lalu. Data Kemenag mencatat, pada 2024 peserta PPG dalam jabatan berjumlah 29.933 guru, sedangkan tahun ini mencapai 206.411 guru madrasah dan pendidikan agama.

Menurut Menag, lonjakan tersebut menjadi capaian monumental yang menunjukkan komitmen negara dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.

“Ini bukan sekadar angka, tetapi bukti keseriusan Kemenag menghadirkan guru profesional, berintegritas, dan siap menjadi teladan generasi bangsa. Tahun ini kami mengalokasikan Rp165 miliar untuk PPG, sebuah investasi strategis karena kunci pembangunan bangsa ada pada pendidikan, dan pendidikan ada pada guru,” tegasnya.

Menag juga menekankan empat kriteria penting profesi guru, yakni Learning how to learn (belajar bagaimana belajar), Learning how to teach (belajar bagaimana mengajar), Teaching how to learn (mengajar bagaimana belajar), Teaching how to teach (mengajar bagaimana mengajar).

“Empat hal ini adalah fondasi profesionalisme guru,” pungkasnya. (#)