PALEMBANG, TRIKPOS.com – Untuk mendukung Program Astacita Presiden Prabowo, Focus Group Discussion (FGD) membahas strategi pengawasan Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui media sosial digelar di Airish Hotel, Sukarami, Palembang, Selasa (30/9).
Acara ini menghadirkan enam narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Bulog, Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Dinas Kominfo Sumsel, serta Ditkrimsus Polda Sumsel.
Kasubdit V Kamsus Dit Intelkam Polda Sumsel, AKBP Dudi Novery, menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dan peran aktif masyarakat. “Informasi terkait harga, stok, jadwal, dan lokasi GPM masih minim. Koordinasi belum optimal, begitu juga partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kanal pengaduan digital sedang dibentuk agar laporan warga bisa langsung ditindaklanjuti. Dudi juga menegaskan distribusi bahan pokok harus adil. “Jangan sampai stok menumpuk di gudang tanpa tersalurkan. Bantuan dan subsidi harus tepat sasaran,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pemasaran, Pengolahan Hasil dan Penyuluhan Pertanian Sumsel, Darwan Agus, menyampaikan dukungan lewat Pasar Tani yang digelar rutin tiap Rabu dan Jumat. “Pasar Tani memberi akses pangan murah bagi pegawai dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Dinas Pertanian juga memantau harga eceran dan grosir untuk evaluasi dan pengendalian pangan.
Dari sisi komunikasi, Setriandi Setia Permana dari Dinas Kominfo Sumsel menegaskan publikasi di media sosial sangat penting agar masyarakat ikut mengawasi. “Media sosial bukan hanya sarana informasi, tapi juga kontrol publik. Komentar dan laporan netizen bisa jadi bahan evaluasi,” katanya.
FGD ini diharapkan melahirkan strategi pengawasan terintegrasi berbasis teknologi digital sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga manfaat Gerakan Pangan Murah benar-benar dirasakan warga Palembang dan Sumsel..(#)
