JAKARTA| Sebanyak 834 santri telah berhasil lolos seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2024. Mereka dipilih dari sekitar 8.000 peserta yang mendaftar dari berbagai pesantren di Indonesia. Pengumuman hasil seleksi ini dilakukan pada 12 Agustus 2024 melalui akun masing-masing pendaftar.
Program PBSB, yang telah berjalan sejak 2005, kini menjadi salah satu andalan Ditjen Pendidikan Islam dalam mengembangkan potensi santri untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi terkemuka. Sejak 2023, program ini didanai oleh Dana Abadi Pesantren, yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa PBSB adalah investasi penting dari Dana Abadi Pesantren untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di kalangan santri. “PBSB merupakan investasi Dana Abadi Pesantren bagi peningkatan SDM negeri, khususnya di kalangan santri,” ujar Yaqut di Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2024.
PBSB memberikan kesempatan kepada santri untuk menempuh pendidikan di berbagai program studi di perguruan tinggi favorit, mulai dari kedokteran, teknik, hingga ilmu komputer dan psikologi. Sejak awal pelaksanaannya, program ini telah melahirkan ribuan sarjana santri yang tidak hanya berkompeten dalam bidang agama tetapi juga dalam ilmu-ilmu lain.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan bahwa PBSB terus berkembang sejak awalnya didanai oleh anggaran Kementerian Agama hingga kini didukung oleh Dana Abadi Pesantren. “Dengan dukungan dari Dana Abadi Pesantren, kami dapat memberikan lebih banyak peluang kepada santri untuk meraih pendidikan tinggi,” jelas Ramdhani.
Program ini awalnya dialokasikan untuk 1.076 penerima, namun ada penyesuaian sehingga kuotanya menjadi 874. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa pengurangan kuota ini merupakan bagian dari upaya penyesuaian anggaran untuk memastikan keberlanjutan program di masa mendatang.
“Dengan dukungan Dana Abadi Pesantren, kami berharap dapat terus memberikan beasiswa kepada santri-santri terbaik di Indonesia,” kata Abu Rokhmad. Ia juga mengapresiasi dukungan Menteri Agama terhadap pengelolaan Dana Abadi Pesantren, yang dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang cerdas dan berintegritas.
Santri yang lolos diharapkan segera menghubungi perguruan tinggi mitra untuk melakukan registrasi ulang dan mengikuti aktivitas akademik. Mereka akan mendapatkan bimbingan dari organisasi CSSMoRA, yang berperan sebagai mentor selama masa studi.
Sementara itu, seleksi tahap III atau wawancara bagi 40 peserta Program Double Degree Magister di empat Ma’had Aly dan Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia masih akan dilaksanakan. “Nantinya, 40 mahasantri yang lulus seleksi akan melanjutkan studi magister selama satu tahun di Ma’had Aly, dan satu tahun di Malaysia,” tutup Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said.