OKI, TRIKPOS.com — Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru kembali menegaskan pendekatan kepemimpinan yang menempatkan pembangunan spiritual sejalan dengan pembangunan fisik daerah. Hal itu tercermin dalam agenda Safari Jumat yang dilakukannya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Jumat (12/12/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Herman Deru meresmikan Masjid Baitul Hayza di Desa Tanjung Benewa, Kecamatan Teluk Gelam, sekaligus menunaikan Salat Jumat bersama masyarakat setempat. Kehadiran langsung Gubernur di tengah warga disebutnya sebagai bagian dari upaya memastikan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Pembangunan tidak boleh hanya dilihat dari jalan, jembatan, atau gedung. Yang tidak kalah penting adalah membangun nilai, akhlak, dan kebersamaan masyarakat,” ujar Herman Deru.
Ia menilai, Safari Jumat menjadi ruang strategis untuk mendengar aspirasi warga sekaligus memperkuat ikatan antara pemerintah dan masyarakat. Masjid, menurutnya, merupakan titik temu yang efektif untuk menyatukan kepentingan pembangunan dengan nilai-nilai keagamaan.
Masjid Baitul Hayza sendiri dibangun melalui swadaya masyarakat. Herman Deru menyebut, hal itu mencerminkan kesadaran kolektif warga dalam menjaga kehidupan beragama yang harmonis. Ia mengapresiasi peran masyarakat desa yang mampu bergotong royong tanpa bergantung sepenuhnya pada pemerintah.
“Ketika masyarakat sudah bergerak dengan kesadaran sendiri, tugas pemerintah adalah hadir, mendukung, dan memastikan keberlanjutannya,” kata dia.
Lebih lanjut, Herman Deru menekankan bahwa masjid harus menjadi pusat pembinaan umat, khususnya generasi muda. Ia berharap, masjid dapat melahirkan ruang-ruang edukasi dan aktivitas positif yang mampu menangkal pengaruh negatif di tengah perubahan sosial.
Menurutnya, daerah yang masjidnya makmur cenderung memiliki tingkat kebersamaan sosial yang kuat. Dari situ, stabilitas dan kemajuan daerah dapat terjaga secara berkelanjutan.
Safari Jumat di OKI tersebut menjadi bagian dari komitmen Gubernur Sumatera Selatan dalam memimpin dengan pendekatan langsung, religius, dan partisipatif, guna mewujudkan Sumatera Selatan yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kokoh secara moral dan spiritual. (#)
