PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru mendukung rencana pembangunan double track dan flyover ataupun under pass beberapa titik jalan sebidang yang berlintasan dengan jalur rel kereta api.
Herman Deru menilai, pembangunan flyover tersebut tentu akan berdampak baik sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Untuk pembangunan double track tentu tidak ada masalah, silahkan saja dibangun karena intensitas angkutan perkeretaapian terus meningkat. Termasuk juga untuk pembangunan flyover di perlintasan kereta api memang sangat dibutuhkan,” ujar ketika menerima anjangsana Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel di ruang tamu Gubernur, Selasa (13/7).
Dia menyebut ada beberapa lokasi di daerah yang mendesak dibuatkan flyover salah satunya di Kabupaten Muara Enim mengingat, lalu lintas Perkeretaapian daerah tersebut melintasi pusat kota.
“Dengan flyover ini, aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar. Apalagi jalur kereta di Muara Enim ini beberapa diantaranya terdapat tak jauh dari gedung sekolah dan perkantoran,” ungkap Herman Deru.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Herman Deru juga meminta Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel dapat membuat terobosan demi perkembangan perkeretaapian di Sumsel. Termasuk melakukan sosialisasi secara masif meminimalisir terjadinya persoalan antara perkeretaapian dan masyarakat terutama yang terkait dengan aset.
“Saya sarankan balai teknik ini melakukan terobosan untuk peningkatan sistem perkeretapian di Sumsel. Kemudian juga sosialisasi tidak boleh berhenti serta rutin melakukan inventarisasi aset yang ada agar permasalahan tidak terjadi,” tuturnya.
Menurutnya, selain untuk meminimalisir persoalan dengan masyarakat, inventarisasi aset tersebut juga akan menghindari terjadinya kecelakaan.
“Mobilitas kereta api di Sumsel ini cukup tinggi, baik kereta penumpang maupun kereta angkutan barang. Ini kerap menimbulkan kecelakaan karena ketidaktahuan masyarakat terkait batasan dengan jalur kereta. Sebab itu, sosialisasi serta inventarisasi aset ini harus dilakukan agar masyarakat paham dan tidak melanggar Undang-undang perkeretaapian ini,” paparnya.
Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel, Ikhsandy Wanto Hatta mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pengembangan perkeretaapian di Sumsel.
“Saat ini ada lima kegiatan rencana pengembangan yang menjadi fokus kita. Termasuk rencana pengembangan jalur kereta trans Sumatera,” katanya.
Terkait pengaturan soal aset, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Karena hal itu merupakan fungsi kami. Termasuk juga pemantauan kereta api angkutan barang seperti batubara. Untuk angkutan batubara di Sumbagsel ini ada tiga segmen yakni Lahat, Kertapati dan Lampung,” paparnya.
Diakuinya, angkutan batubara menggunakan moda kereta api saat ini sangat meningkat pesat. Menurutnya, hal itu karena peran Gubernur Herman Deru yang membuat kebijakan jalur khusus angkutan batubara dengan kereta api.
“Tahun 2020, angkutan batubara sebesar 50 juta ton Ini juga berkat kebijakan pak Gubernur. Dalam pelaksanaannya tidak ada masalah. Hanya saja, butuh pengembangan di pintu perlintasan yang sudah tidak layak. Nah ini butuh kerjasama lintas sektor agar lalu lintas kereta api ini berjalan baik,” pungkasnya. (*)