PALEMBANG, TRIKPOS.com— Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, menjadi langkah strategis Sumatera Selatan memasuki era baru konektivitas dan hilirisasi industri. Proyek ini resmi dimulai lewat penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kementerian Perhubungan RI di Griya Agung Palembang, Jumat (31/10).
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru, disaksikan Wamen Investasi Todotua Pasaribu, Wagub H. Cik Ujang, serta Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian.
Gubernur Herman Deru menyebut pelabuhan ini akan menjadi titik balik kemandirian logistik dan daya saing ekonomi Sumatera Selatan. “Pelabuhan Tanjung Carat bukan hanya cita-cita, tapi kebutuhan strategis untuk masa depan,” tegas Herman Deru.
Ia menjelaskan, keberadaan pelabuhan akan memangkas biaya distribusi sekaligus mempercepat ekspor komoditas unggulan seperti karet, sawit, kopi, dan batubara.
“Selama ini potensi besar kita sering terkendala logistik. Dengan pelabuhan ini, semuanya akan lebih efisien,” tambahnya.
Selain memperlancar arus barang, proyek ini juga disiapkan sebagai pusat hilirisasi industri aluminium dan energi. Pemerintah provinsi bersama kementerian tengah menyiapkan integrasi pelabuhan dengan jaringan Tol Trans Sumatera untuk memastikan akses transportasi yang lancar.
“Pelabuhan ini akan membuka banyak lapangan kerja, memperkuat investasi, dan membawa Sumsel naik kelas. Kami ingin proyek ini terealisasi tepat waktu tanpa hambatan birokrasi,” ujar Herman Deru.
Sementara itu, Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan Pelabuhan Palembang Baru telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, pelabuhan dengan luas 59,5 hektare ini akan menjadi simpul baru perdagangan laut nasional.
“Proyek ini memperkuat konektivitas kawasan barat Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci suksesnya,” jelas Dudy.
Menhub menargetkan pembangunan rampung dalam tiga hingga empat tahun ke depan, dengan penekanan pada prinsip integritas dan transparansi dalam setiap tahapannya.
Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu menambahkan, Pelabuhan Tanjung Carat akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hilirisasi Pertama di Sumsel, guna mempercepat pertumbuhan industri berbasis sumber daya alam.
“Dengan dukungan infrastruktur seperti ini, Sumsel akan menjadi pusat ekspor strategis. Kita ingin Sumsel tidak hanya penghasil bahan mentah, tapi juga pemain utama dalam rantai pasok global,” kata Todotua.
Ia menilai, pengoperasian pelabuhan ini akan memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera. “Pelabuhan ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol perubahan,” tutupnya.















