PALEMBANG, TRIKPOS.com – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Cik Ujang menerima kunjungan rombongan Dewan Pertahanan Nasional (DPN) Kedeputian Geostrategi di ruang tamu wagub, Selasa (23/9/2025). Pertemuan berlangsung hangat dalam suasana penuh kekeluargaan.
Kunjungan dipimpin Tenaga Ahli Madya DPN Brigjen Marinir Aris. Ia menjelaskan, selain mempererat silaturahmi, kedatangan DPN juga untuk melaporkan agenda kegiatan di Sumsel.
Menurut Brigjen Aris, DPN akan menggelar sosialisasi mengenai peran lembaga sekaligus membahas penyusunan draft kebijakan pertahanan negara. Acara dijadwalkan berlangsung Kamis mendatang dengan melibatkan Pemprov Sumsel, lembaga terkait, serta para pemangku kepentingan.
“Sumsel kami pilih karena memiliki potensi strategis besar, baik dari sisi geografi maupun kontribusi terhadap pertahanan nasional. Kami berharap kegiatan ini berjalan sukses dengan dukungan penuh pemerintah daerah,” kata Brigjen Aris.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengundang Gubernur Sumsel H. Herman Deru untuk hadir dalam agenda tersebut. “Kehadiran Pak Gubernur menjadi dukungan penting bagi kelancaran kegiatan sosialisasi ini,” ujarnya.
Wagub Sumsel H. Cik Ujang menyampaikan apresiasi atas kepercayaan DPN menjadikan Sumsel lokasi sosialisasi. Menurutnya, hal ini menegaskan posisi penting Sumsel dalam peta geostrategi Indonesia.
“Kami tentu menyambut baik kegiatan ini. Insha Allah, Bapak Gubernur Herman Deru juga akan hadir. Pemprov Sumsel siap mendukung penuh setiap langkah yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara, khususnya bidang pertahanan,” ucapnya.
Cik Ujang menekankan pentingnya menjaga silaturahmi antar-lembaga untuk memperkuat pertahanan negara. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada TNI yang dinilainya konsisten menjaga kedaulatan NKRI.
“Pertahanan nasional adalah tanggung jawab bersama. Peran TNI sudah terbukti luar biasa, namun dukungan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Pertemuan ditutup dengan harapan kerja sama antara DPN dan Pemprov Sumsel dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam sosialisasi kebijakan, tetapi juga berbagai program strategis lain terkait ketahanan nasional. (#)
