TRIKPOS.COM, PALEMBANG | Politisi muda partai Gerindra, Adzanu Getar Nusantara mengklarifikasi terkait pemberitaan di media online yang bikin heboh atas dirinya berada di ruangan rekapitulasi dan melihat laptop operator di dampingi anggota PPK Kecamatan Ilir Timur Dua (IT 2) untuk memantau perolehan suara pada Rabu pukul 16.30 WIB (21/2/2024) kemarin.
Adzanu menjelaskan bahwa dirinya masuk ruangan tersebut karena sudah ada mandat diberikan Partai Gerindra untuk mengontrol suara perolehan berdasarkan laporan saksi partai Gerindra.
“Saya masuk karena mandat dari partai Gerindra, bukan saya sendiri melainkan saksi saksi partai lainnya bersama di sana, bersama anggota PPK kecamatan,” kata Adzanu, Caleg DPRD Dapil 3 Kota Palembang, kepada awak media, Kamis (22/2/2024).
Adzanu menjelaskan, rapat pleno rekapitulasi penghitungan adalah pleno terbuka, siapapun boleh memantau dan menyaksikan jalan nya proses rekapitulasi, tetapi yang punya hak suara adalah orang yang diberikan surat mandat/tugas.
” Sebagai koordinator Dapil 3 saya diberi tugas untuk mengkoordinir dan menempatkan saksi di 3 kecamatan yaitu IT I, IT II, IT III dan memungut kembali C Hasil yang sudah dihitung untuk di serahkan kembali ke DPC,” ujar Wakil ketua DPRD kota Palembang ini.
Lanjut Adzanu, kronologi nya berawal dari laporan saksi kita yang bertugas di kecamatan IT II menyampaikan kepadanya bahwa ada ketidak sesuaian pencatatan perolehan suara pada saat penginputan (data yang ada di laptop), saksi menyampaikan bahwa banyak suara dari partai – partai lain termasuk suara partai gerindra ada yang bertambah dan berkurang seperti yang tampil di layar proyektor.
“Oleh sebab itu saksi yang menemukan permasalahan tersebut meminta kepada saya untuk menggantikan posisi nya sebagai saksi agar bisa lebih detail meminta penjelasan perihal permasalahan tersebut. Selanjut nya setelah saya tiba di kantor kecamatan saya di persilahkan masuk oleh anggota PPK dan turut juga menyaksikan beberapa orang panwascam mengiringi saya kedalam ruangan,” bebernya.
“Kemudian pada saat di dalam ruangan saya meminta penjelasan kepada beberapa orang anggota PPK untuk meminta keterangan kepada mereka terkait laporan penginputan yg kami nilai ada indikasi penggelembungan, akan tetapi karena penjelasan secara lisan saja tidak akan bisa detail maka anggota PPK meminta saya untuk melihat secara langsung penginputan melalui layar laptop yg terkoneksi dengan proyektor,” terangnya.
Sehingga hal tersebut juga bisa disaksikan oleh seluruh saksi, panwas, dan semua yang hadir di dalam ruangan. Setelah di jelaskan oleh anggota PPK bahwa memang betul ada kesalahan data dan nanti pada saat penghitungan akan di koreksi karena memang hal tersebut adalah kesalahan teknis dari sistem.
“Dengan ada nya penjelasan tersebut saya kembali menjelaskan kepada saksi yang hendak saya gantikan posisi nya sebagai saksi bahwa hal tersebut sudah clear dan akan di koreksi pada saat input nanti. Maka saya pun meminta untuk saksi tersebut melanjutkan tugas nya sebagai saksi,” ujar Adzanu Getar Nusantara.
Mengenai berita yang berkembang saya berharap agar kiranya meminta klarifikasi terlebih dahulu, ada yang menyampaikan informasi bahwa saya marah – marah, saya menggeruduk itu tidak benar, saya datang membawa surat mandat untuk menggantikan saksi yang kebingungan dengan penjelasan operator PPK. “Klarifikasi mengenai saya melihat laptop itu atas saran dan izin PPK dan juga pada saat itu di dalam ruangan ada panwas tujuan nya agar semua penjelasan nya lebih detail dan itu terpampang jelas di layar proyektor apa yang di jelaskan oleh operator PPK kepada saya,”ungkapnya.
Sehingga semua yang hadir juga bisa memantau terkait penjelasan operator PPK. Hal – hal lain mengenai teknis bisa tanyakan langsung kepada PPK dan panwas. “Yang jelas saya memegang surat mandat untuk menggantikan saksi yang minta digantikan karena bingung dengan penjelasan operator dan kehadiran saya pada saat itu di saksikan banyak pihak yang hadir sehingga hal – hal yg di sangkakan itu sangat keliru, saya hanya menanyakan kenapa penginputan di layar laptop/proyektor angka-angka nya sangat jauh berbeda baik dari partai lain maupun partai Gerinda,” tandasnya. (HR)